Dari millist tetangga, mungkin bisa jadi bahan Diskusi...
dan pencerahan bagi Rekan rekan sekalian
Hati-Hati Mengisi Bensin Saat SPBU Juga Sedang Mengisi BBM dari Mobil Tanki!!!
Kejadian ini dialami sendiri dan langsung oleh istri saya,
pada Minggu 22 Agustus 2010, pk 07:00 WIB.
Istri hendak mengisi bensin mobil di SPBU dekat rumah,
awalnya dia sudah ragu karena tampak ada mobil truk tangki
sedang parkir di tempat pengisian BBM untuk SPBU.
Karena tidak diperhatikan dengan seksama,
istri tidak mengetahui secara persis dengan proses pengisian
BBM dari truk tanki ke SPBU apakah: belum berlangsung,
sedang berlangsung atau telah selesai.
Tapi karena tidak ada peringatan dan penghalang apapun
di jalan masuk SPBU, maka istri saya berpikir SPBU
beroperasi normal-normal saja untuk melayani
pelanggannya dengan aman.
Istri lalu memposisikan kendaraan persis di Dispenser yang
paling dekat dengan Port Pengisian Bahan Bakar SPBU dan
Truk Tanki, karena Dispenser tsb menyediakan Pertamax dan
posisi port bensin mobil ada di sebelah kiri belakang.
Untuk tidak berada terlalu dekat dengan truk tanki,
istri memilih Dispenser 1 (seperti pada gambar) dan
menghentikan serta mematikan mesin mobil seperti
prosedur biasanya.
Setelah mobil mati dan istri turun, petugas pengisian BBM
di SPBU yang berseragam merah, menyuruh mobil untuk
maju ke Dispenser No 2.
Istri kemudian kembali masuk mobil dan hendak
memajukan kendaraan.
Tepat pada saat mobil di Start, tanpa diduga sama
sekali sebelumnya (baik oleh istri maupun petugas yang
ada di lokasi), timbul suara ledakan yang keras dan segera
dibarengi oleh munculnya jilatan api yang besar dan
membumbung tinggi hingga 2 meter lebih, yang menyala
merah di depan dan di samping kendaraan.
Untungnya mobil sama sekali tdk tersambar api sedikitpun.
Hal ini membuat istri keluar dengan tenang dari
mobil, menyelamatkan diri, dan sempat memberi
(setengah) perintah kepada pegawai yang ada untuk
segera memadamkan api.
Dengan kesigapan petugas lapangan dan didukung peralatan
yang memadai, api segera padam dan menyisakan
jalan / lingkungan sekitar dan mobil yang menjadi putih
karena terkena siraman foam pemadam api.
Setelah api bisa dipadamkan - yang berlangsung selama
kira2x 3 menit), petugas sempat menyalahkan mobil istri
dengan mengatakan telah keluar api dari mesin.
Istri tidak terima, dan mengatakan mesin selama ini tdk ada
masalah karena baru saja turun mesin 2 bulan yang lalu,
Setelah didebat demikian oleh istri, petugas sekarang
menyalahkan knalpot mobil yang telah mengeluarkan
api saat distart.
Segera setelah mendapat kabar dari istri via HP,
saya langsung ke lokasi dan menanyakan kejadian
yang sesungguhnya kepada Istri,
Petugas SPBU dan Polisi yang telah datang ke lokasi.
Dari informasi diketahui bahwa kejadian tsb terjadi
saat / bersamaan dengan pengisian BBM dari Truk Tanki ke SPBU.
Saya tanyakan apa prosedur keamanan standar saat pengisian
dari truk tanki, apakah boleh mobil atau motor juga mengisi
bensin di saat yang sama.
Tapi dari petugas SPBU, mereka tidak memberikan jawaban
yang jelas dan seakan-akan mengelak untuk
memberikan keterangan yang baku tentang Standar Operasional
dan Prosedur (SOP).
Mereka berkata bahwa selama ini tidak menjadi masalah,
bila SPBU mengisi BBM dan pada saat yang sama juga
melayani konusmen yang hendak mengisi bensin.
Dari keterangan itu mereka cenderung menyalahkan bahwa
mobil sayalah yang telah menjadi penyebab utama
munculnya ledakan dan kebakaran tadi.
Berbekal pengetahuan dari kakak saya yang seorang pekerja
Safety Profesional di pengeboran minyak lepas pantai,
dia mengatakan bahwa ledakan dan kebakaran yang terjadi
pada kasus saya, bisa terjadi karena dua hal:
Konsentrat uap bensin yang tinggi, yang mungkin timbul karena adanya kesalahan prosedur (kebocoran) yang terjadi
saat pengisian dari truk tanki BBM ke SPBU.
Adanya Spark dan/atau api yang menjadi pemicu, pemantik ledakan dan kebakaran tsb.
Dua hal di atas adalah syarat mutlak, jika salah satu
komponen / parameter di atas tidak ada, maka ledakan
dan kebakaran tidak akan timbul.
Sekarang jelas, adanya konsentrat uap bensin yang tinggi
berasal dari kesalahan SOP pengisin BBM dari truk tanki
ke tanki SPBU.
Setelah itu, apakah kini benar bahwa penyebab ledakan
dan kobaran api tsb adalah berasal dari kendaraan saya?
kalau memang betul, pertanyaannya sekarang dari mana sumber
api tsb?
Lagi-lagi dari kakak saya tadi yang juga pernah menjadi
mekanik kendaraan bermotor, kemungkinan besar spark atau
asal api adalah berasal dari, STARTER MOTOR.
Apakah starter motor mobil saya bermasalah?
Selama starter motor kendaraan (apapun itu, baik baru atau
lama) masih menggunakan sistem inti Brush,
maka saat starter motor diaktifkan,
secara normal di dalam komponen inti starter motor tsb pasti
akan mengeluarkan percikan api yang kecil.
Hal itu bisa dibuktikan bila kita menyalakan bor listrik tangan
dan memperhatikan bagian dalam dari motor listrik tsb,
yang biasanya bisa kita lihat dengan mengintip dari kisi-kisi
ventilasi udara yang berfungsi untuk pelepasan panas dari motor.
Tapi percikan api sekecil itupun,
bahkan jika ada percikan api kecil lainnya yang mungkin timbul
dari komponen sebuah relay terbuka yang aktif,
sudah cukup untuk menyalakan api bila di udara telah
terhimpun konsentrat uap gas yang tinggi.
Maka bisa disimpulkan, hanya saja kebetulan saya yang sedang
apes ketiban sial menyalakan mobil saat konsentrasi uap
bensin di udara sedang tinggi.
Jadi apapun mobilnya yang ada di lokasi pada saat itu,
hampir bisa dipastikan akan mengalami hal yang sama karena
adanya 2 kondisi di atas tadi:
1. Konsentrat uap bensin yang tinggi.
2. Percikan api dari starter motor mobil (yang memang normal).
Bayangkan apa jadinya bila istri sejak awal menghentikan
mobil di Dispenser no 2, lalu menyalakan mobil saat konsentrasi
uap bensin yang tinggi ada di sana,
pasti selain mobil ikut meledak dan terbakar,
ditambah dengan tangki di mobil yang sudah terisi bensin,
praktis nyala api akan lebih besar, menyambar kemana-mana,
sulit untuk segera dipadamkan,
dan yang kemudian juga akan melahap habis SPBU tsb.
Secara bijak pihak SPBU menyadari dan mengetahui
kesalahan mereka - yang tidak menutup SPBU saat pengisian
dan mensterilkan lokasi pengisian dari konsentrat uap bensin
yang berbahaya.
Setelah saya katakan bahwa, untung saja kejadian-nya
menimpa saya yang rahayat kecil,
bagaimana kondisinya bila hal itu terjadi pada kendaraan
pejabat tinggi, mobil perwira polisi atau mobil jenderal tentara?
Pasti pihak SPBU akan dituntut dan dikenai sanksi hukum yang
keras karena telah dianggap lalai dalam menjalankan
tugas operasional pelayanan kepada masyarakat secara aman.
Untuk menjadi bahan pelajaran bagi kita semuanya kedepan,
dan peristiwa seperti ini tidak terulang lagi,
maka dengan rendah hati saya menghimbau kepada siapa saja
yang hendak mengisi bensin di SPBU,
sebaiknya diperhatikan atau pilih SPBU yang juga tidak
sedang melaksanakan pengisian dari Truk tanki
ke tanki penyimpanan SPBU.
Dan kepada Pertamina saya juga menghimbau untuk melakukan
SOP yang ketat, dimana pada saat pengisian BBM dari truk
tanki ke tanki SPBU, SPBU sama sekali tidak boleh
melayani dan/atau mengisikan BBM ke kendaraan konsumen
dalam bentuk apapun (SPBU ditutup).
Lebih jauhnya bila memungkinkan,
setiap SPBU mempunyai alat monitor (gas meter) untuk
bisa mengetahui level atau kadar uap bensin di udara,
Dengan begitu pihak SPBU bisa mengantisipasi hal2x yang
tidak diinginkan dari kebocoran atau kandungan uap besin
yang tinggi di udara.
Demikian pengalaman dan himbauan saya,
mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kebaikan bersama,
salam.
Edited:
Kalo bisa tolong sebarkan info ini seluas-luasnya.
Skenario terburuk jika mobil terbakar,
tanki bensin mobil ukut meledak dan terbakar,
lalu tanki spbu ikut terbakar dan juga meledak
Bayangkan sesudah kejadian tsb,
boro2x mobil atau kendaraan kita diganti oleh spbu,
yang ada, udah kita rugi kehilangan mobil,
kitapun masih dituntut ganti rugi oleh SPBU karena telah
menjadi penyebab kebakaran besar tsb.
Tanpa ada tambahan maupun Edited dari Milis Toyota Kijang...