












Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter yang mengguncang Bali dan sekitarnya, Kamis (13/10). BNPB pun melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali dan Jawa Timur, serta kabupaten/kota yang terkena dampak gempa bumi tersebut untuk pendataan dan upaya-upaya penanganan bencana.
Hingga Kamis (13/10) sore, jumlah korban luka (ringan) yang terdata oleh BNPB sebanyak 43 orang, meliputi 3 orang cedera kepala, satu patah tulang, dan 39 luka ringan. Semua dirawat di RS Sanglah Kota Denpasar. Sejauh ini, tidak ada laporan korban meninggal dunia.
Sebagian sudah dibawa pulang ke rumah masing-masing, ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (13/10).
BNPB juga mencatat sejumlah kerugian material, antara lain terdapat 8 unit rumah rusak ringan, 7 kantor pemerintah daerah rusak ringan, 1 rumah sakit rusak ringan, 2 pura rusak ringan, dan 12 sekolah rusak ringan hingga sedang, serta 1 fasilitas umum/hypermarket rusak ringan. Kerusakan itu tersebar di Denpasar, Gianyar, Bangli, Badung, Tabanan, dan Jembrana, katanya.
Gempa menyebabkan sejumlah siswa luka ringan, seperti di SMK I Sidareja dan SMK 2 Denpasar. Dilaporkan, terdapat satu orang warganegara Jepang yang luka ringan dan tidak sampai dirujuk ke rumah sakit di Gianyar. Sutopo menjelaskan, getaran dirasakan hampir seluruh Bali, dan sebagian Jawa Timur, Lombok, NTB, dan NTT.
Dia juga menuturkan, daerah yang ikut merasakan gempa dengan intensitas sedang adalah Denpasar.
Sedangkan, intensitas ringan terjadi Kuta, Ubud, Tabanan, Negara, dan Muncar, Srono, Genteng serta Kota Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut data yang dirilis pada situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Kamis (13/10), gempa berkekuatan 6,8 skala Richter terjadi pada pukul 10.16 WIB.
Pusat gempa berada di 143 kilometer barat daya Nusa Dua dengan kedalaman 10 kilometer. Selain itu, terjadi gempa kedua berkekuatan 5,6 skala Richter pada pukul 14.52 WIB. Pusat gempa di 131 kilometer barat daya Nusa Dua, dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa bumi yang terjadi, menyebabkan jatuhnya korban di Kabupaten Jember, Jawa Timur, akibat guncangan yang cukup keras itu menyebabkan sebagian langit-langit gedung Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM) Universitas Jember (Unej) ambrol.
Menurut seorang mahasiswa, Ika Pangestu, ketika gempa terjadi, puluhan mahasiswa dan dosen di lantai 3 gedung itu berebut keluar ruangan. "Untung sedang tidak ada pasien dan tidak ada yang tertimpa eternit yang jatuh," katanya.
Selain di RSGM Unej, gempa juga menyebabkan seorang pekerja di kompleks pembangunan laboratorium bahasa Unej terjatuh. Kuli bangunan yang terjatuh itu adalah Yono. Akibatnya, punggungnya cedera dan harus dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi. "Dia sedang di atas tangga, mungkin panik," kata Udin, teman kerjanya.
Gempa yang berlangsung beberapa detik ini sempat membuat panik ribuan orang. Selain warga di kawasan permukiman, ratusan orang di kantor-kantor juga berhamburan keluar. Mereka berlari menuju tempat-tempat terbuka di sekitarnya. Sebagian tampak sibuk menelepon keluarga mereka.
Pantauan Tempo, kepanikan juga tampak di kompleks kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Jember dan sejumlah kantor bank. Ratusan orang berhamburan keluar, sebagian besar menuju alun-alun Kota Jember. Sejumlah orang berteriak keras menyebut nama Allah dan berdoa. "Semoga keluarga di rumah selamat semua," ujar Anggraeni, seorang perempuan pegawai kantor pos Jember.
Kepanikan juga terjadi di kompleks RSD dr. Soebandi Jember. Ratusan pegawai, pengunjung, dan pasien, berlarian dan berteriak-teriak keluar ruangan dan gedung rumah sakit.
Untunglah, guncangan bumi tidak berlangsung lama. Sekitar 10 detik kemudian, situasi kembali normal. "Tapi, ya agak merepotkan. Banyak petugas yang membantu pasien yang tadi sempat dipaksa keluar dan membereskan barang-barang yang berserakan," kata humas RSD dr. Soebandi, Justina Evi Tyaswati.
Data di laman www.bmg.go.id milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan gempa di Jember itu merupakan rangkaian dari gempa 6,8 Skala Richter yang terjadi di kedalaman 143 km di laut barat daya, Nusa Dua, Bali. Gempa yang terjadi pukul 10.16.27 itu juga terasa di Kuta, Mataram, Madura, Jember, Blitar, Surabaya, Malang, Karangkates, dan Wonogiri.