
Akibat Kesalahan Ummat Islam, yang Menetapkan KIBLAT Waktunya ke GMT Inggris dan GARIS TANGGAL INTERNASIONALNYA di PASIFIK Coba Ummat Islam Se Dunia Sepakat Pusat Waktu dan Penanggalannya dari MEKKAH maka tak akan ada perbedaan
Penjelasan:
Kalau misalnya awal waktu dan hari dalam kalender Islam di mulai saat MAGHRIB memasuki kota MEKKAH, maka tak akan ada lagi perbedaan dalam penetapan waktu untuk menetapkan saat-saat BERIBADAH dan Penetapan 1 SYAWAL.
MEKKAH itu letaknya lebih ke arah BARAT daripada Indonesia, ada perbedaan waktu 4 jam dengan WIB. Semua ini berdasarkan KALENDER GREGORIUS serta Waktu GMT dan GARIS BATAS TANGGAL Internasional yang ada di Pasifik.
Sekarang, bila pusat waktu ummat Islam ada di MEKKAH, dimana pukul 00:00 ditetapkan oleh OKI jatuh saat waktu MAGHRIB di kota MEKKAH. Artinya pukul 00:00 Waktu MEKKAH = pukul 16:00 GMT di London atau sekitar pukul 23:00 WIB di Indonesia.
Hal berdasarkan pertimbangan, awal HARI dalam Konsep ISLAM itu dimulai saat matahari terbenam, bukan tengah malam (MID NIGHT) yaitu pukul 24:00 menurut penanggalan Gregorius.
Karena letak Indonesia lebih ke arah BARAT kalau mengikuti gerakan matahari, artinya perbedaan waktu antara MEKKAH dengan JAKARTA, nantinya bukan lagi 4 jam seperti saat ini dengan metode 'GARIS TANGGAL INTERNASIONAL' yang menempatkan negara Indonesia di sebelah arah Timur dari kota MEKKAH. Tapi adalah 20 jam lebih lambat. Kalau saat ini di MEKKAH sudah tanggal 1 Syawal, maka di Indonesia masih 29 Ramadhan, baru 20 jam kemudian masuk bulan Syawal.
Dengan perubahan sistem waktu dan penanggalan yang berpusat di MEKKAH itu, maka wajar saja Arab Saudi dimana terdapat kota MEKKAH disana, kelak akan Lebaran atau 1 Syawalnya lebih awal sehari. Indonesia baru menyusul 20 jam kemudian setelah MEKKAH berlebaran.
Jadi kalau saat ini di kota MEKKAH menetapkan 1 Syawal jatuh tanggal 29 AGUSTUS 2011 kemarin sekitar pukul 19:00 saat Maghrib tiba, Sholat Ied di Masjidil Haram baru dilakukan tanggal 30 AGUSTUS 2011 sekitar pukul 07:00 waktu se tempat pagi tadi (bersamaan pukul 11:00 WIB kalau di JAKARTA).
Kalau kita sepakat menganut SISTEM WAKTU dan KALENDER ISLAM PENUH, maka untuk Indonesia, karena mengikuti HILAL di kota MEKKAH, maka Lebaran 1 Syawal 1432H di negara Indonesia, baru akan terjadi 20 jam kemudian (20 jam lebih lambat) karena posisi Indonesia (JAKARTA) berada lebih ke arah BARAT kalau di lihat dari titik kota MEKKAH sebagai pusat waktu ummat Islam se Dunia. Artinya 1 Syawal di Indonesia memang baru jatuh saat MAGHRIB 20 jam berikutnya sesudah MEKKAH berlebaran. Yaitu tanggal 31 AGUSTUS 2011 pukul 18:00.
Secara teknis, hal ini bisa dilakukan, dan tak harus sistem penanggalan Gregorius dan sistem waktu Internasional yag bersumber dari GMT London itu dihapuskan. Keduanya bisa berjalan bersamaan. Waktu GMT London untuk urusan dunia, sedang Waktu MEKKAH untuk ibadah ummat Islam se Dunia.
